Jenderal TNI H. Agus Subiyanto, S.E., M.Si., lahir pada 5 Agustus 1967 di Cimahi, Jawa Barat, Indonesia. Beliau adalah seorang perwira tinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat yang menjabat sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia sejak tanggal 22 November 2023, menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono
Sejarah dan Latar Belakang: Agus Subiyanto lahir di Cimahi dan mengalami masa kecil yang penuh tantangan. Ayahnya, Serka (Purn.) Deddy Unadi, meninggal dalam kecelakaan lalu lintas ketika Agus masih duduk di bangku SMA. Meskipun menghadapi kesulitan, beliau tetap melanjutkan pendidikannya dan mengikuti jejak ayahnya di dunia militer
Pendidikan Militer: Agus Subiyanto merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1991. Karier militernya dimulai dengan mengikuti tes di Sekolah Calon Bintara Kodam III/Siliwangi dan kemudian melanjutkan ke Sekolah Calon Perwira tanpa tes
Karier Militer: Sebelum menjadi Panglima TNI, Agus Subiyanto menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Beliau juga pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi, Komandan Paspampres, dan Komandan Korem 061/Surya Kencana
Prestasi: Selama karier militernya, Jenderal Agus Subiyanto telah terlibat dalam berbagai operasi penting seperti Operasi Seroja, Operasi Tinombala, dan upaya penanganan pemberontakan di Papua. Beliau juga memiliki pengalaman dalam Operasi Damai Cartenz
Pangkat: Agus Subiyanto saat ini menyandang pangkat Jenderal TNI, yang merupakan pangkat tertinggi dalam struktur militer Indonesia
Alasan Pengangkatan: Pengangkatan Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI didasarkan pada keputusan Presiden Joko Widodo. Keputusan ini mencerminkan kepercayaan dan pengakuan atas dedikasi, kompetensi, dan kontribusi beliau terhadap TNI dan negara
Beliau dikenal karena kepemimpinannya yang kuat dan kemampuannya dalam mengelola berbagai operasi militer. Pengangkatan ini juga menandai langkah penting dalam karier militernya, menunjukkan komitmen dan keberhasilan beliau dalam menjaga keamanan dan kedaulatan Indonesia
